Pascaaksi Intifadah, Israel Intervensi Kurikulum Pendidikan di Palestina


rabu

Pascaaksi Intifadah di Tepi Barat yang menewaskan empat prajurit Israel dan melukai beberapa orang lannya, Israel akan mengevaluasi bahkan mengintervensi kurikulum pendidikan di Palestina. Pasalnya, pelaku aksi tersebut adalah pelajar Palestina.

Bagi Israel, insiden tewasnya prajurit ini sangat memalukan, sehingga dalam waktu dekat akan menimbang kembali proses perdamaian dan rekonsiliasi yang akan digelar di Paris.

Menteri Kebudayaan dan Olahraga Israel, Miri Regev, mengecam, aksi terorisme yang dilakukan oleh anak-anak di bawah umur. “Dan kami akan berjuang untuk menghapuskan dan mengubah sistem pendidikan yang berlangsung di Palestina saat ini,” katanya, sebagaimana dilansir situs Qudsn.ps, kemarin.

Dalam rangka gerakan perlawanan rakyat Palestina, Hamas menggelar long march dan demonstrasi di Jalur Gaza. Hal ini adalah bentuk dukungan terhadap aksi intifadah di Tepi Barat, yang berhasil menewaskan empat prajurit Israel dan melukai beberapa orang lainnya.

Situs Qudsnet melaporkan, aksi long march ratusan massa ini digelar dari Masjid Khulafa’ menuju Syuhada’ Square, kemudian berlanjut ke Khan Yunus di Jalur Gaza Selatan. Salah seorang orator aksi menyatakan: “Aksi Intifadah dengan menabrakkan mobil ke arah prajurit Israel ini merupakan awal berita baik dan menjadi sejarah baru di tahun baru 2017, hingga kita bersama-sama akan menikmati kemenangan merebut kembali al-Quds.

Seluruh rakyat Palestina di dalam dan luar negeri harus menggelar aksi mendukung gerakan intifadah ini. Bagi rakyat Palestina yang berada di Tepi Barat dihimbau untuk bersabar dan bersiap siaga untuk menunggu giliran syahid, hingga Israel hengkang dari bumi Palestina.

Sumber.Republika