Pendidikan Akuntansi di Indonesia Masih Berfokus Pengetahuan


manish-gidwani_20180318_113309
Manish Gidwani, Pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global

Manish Gidwani, Pendiri dan CEO London School of Accountancy and Finance (LSAF) Global menyatakan, pendidikan akuntansi di Indonesia masih terfokus pengetahuan yang stagnan.

Padahal lulusan akuntansi memerlukan keterampilan nyata dalam menangani masalah yang muncul dalam bisnis yang kian kompleks.

“Pendidikan akuntansi juga membutuhkan keterampilan mengajar yang sesuai praktik bukan konsep semata,” kata Manish, Sabtu (16/3/2018).

Dikatakannya agar siswa di jurusan akuntansi dan keuangan menjadi seorang profesional sejati di bidangnya, pendidikan tinggi memerlukan ACCA untuk menjembatani siswa untuk terjun ke dunia akuntansi profesional.

Kepala kantor perwakilan ACCA Indonesia, Conny Siahaan mengatakan ACCA di Indonesia memiliki misi mengembangkan akuntan profesional, sehingga industri di Indonesia dan para akuntan muda Indonesia dapat bersaing dan bahkan mengambil peran utama di pasar global.

Melalui kerjasama dengan Approved Learning Partner seperti LSAF, ACCA bertujuan untuk membina generasi muda Indonesia yang mencari karir di bidang keuangan dan bisnis dan membantu mempersiapkan para akuntan professional di Indonesia.

“Dan harapan kami, bahwa bersama-sama dengan LSAF, kita dapat menambah jumlah dan kualitas akuntan profesional di Indonesia dan dunia,” katanya.

Lillian Kallman, meyakini bahwa banyak orang tua yang khawatir apakah anak mereka akan memiliki kompetensi memadai sehingga dapat bekerja di tempat yang baik.

“Di LSAF GLOBAL kami percaya program kami sejalan dengan visi Presiden Joko Widodo dalam dunia pendidikan Tanah Air, yakni Indonesia harus memiliki lulusan sekolah tinggi yang memiliki kompetensi tinggi dan siap pakai,” ujarnya.
Sumber: Tribun News