Berdasarkan data Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah tahun 2017, jumlah wirausaha Indonesia baru mencapai 3,1 % dari total penduduk Indonesia. Hal ini tertinggal dari Malaysia yang mencapai 5% dan Singapura yang sudah diangka 7%.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mendorong agar lulusan-lulusan SMA/SMK sederajat dan perguruan tinggi dapat berkecimpung dalam dunia usaha atau menjadi wirausaha muda.
“Perguruan tinggi diharapkan jangan hanya mencetak lulusan namun kemudian menjadi pengangguran. Saya berharap lulusan menjadi wirausaha muda Indonesia,” ujarnya di Jakarta, Senin (19/3/2018).
Selain itu, ia juga mendorong lahirnya perguruan tinggi berbasis kewirausahaan agar dapat mencetak wirausaha kedepan semakin banyak. Ia mencontohkan, salah satunya yang baru berdiri yaitu Sekolah Tinggi Kewirausahaan Selamat Pagi Indonesia (SPI) di Malang, Jawa Timur. Sekolah ini, sambung Nasirr, merupakan perguruan tinggi pertama khusus di bidang kewirausahaan di Indonesia.
Menurutnya, perguruan tinggi seperti SPI merupakan salah satu bentuk upaya dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menghasilkan sumberdaya wirausaha yang berkualitas dan dapat melahirkan wirausaha yang baru di Indonesia. Oleh karenanya, Kemristekdikti memberikan Surat Keputusan (SK) Pendirian kepada SPI.
“Saya berharap nantinya para mahasiswa di SPI dapat memiliki dedikasi tinggi untuk mendalami ilmu kewirausahaan serta menguasai teknologi, sehingga dapat memasarkan hasil usahanya ke dunia international,” paparnya.
Sementara itu, Pendiri SPI, Julianto Eka Putra mengatakan SPI berbasis praktik dengan persentase kurikulum 70% praktik dan 30% teori dan menerapkan muatan lokal enterpreneurship untuk memacu kemampuan life skill peserta didik sehingga nanti lulusannya siap kerja dan mampu bersaing di era global.
Sumber: Okezone