REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN — Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) 2018 hari ini resmi digelar. Irjen Kemenristekdikti, Jamal Wiwoho berharap, usai ujian tulis berbasis cetak dan komputer, tahun depan dapat dilaksanakan ujian tulis berbasis android.
Ia menerangkan, pelaksanaan ujian tulis berbasis komputer sendiri baru dimulai 2-3 tahun ini. Karenanya, dari situ, akan dilihat untuk penambahan sistemnya tahun depan dengan sistem seperti TOEFL Test.
Artinya, lanjut Jamal, pelaksanaannya tidak akan terjadwal seperti tahun-tahun lalu, tapi dalam satu tahun bisa dilaksanakan satu atau dua kali. Saat ini, sistem sedang disusun dan telah dilakukan pula studi banding terkait itu.
“Ya, nanti teknisnya akan diatur kemudian, ini baru pilot project, tahun depan lah,” kata Jamal saat ditanya apakah pelaksanaan berbasis android itu dapat diakses dari mana saja atau dari telfon-telfon pintar peserta,” Selasa (8/5).
Untuk mencegah kecurangan, Kemenristekdikt sendiri sudah menerapkan beberapa langkah pencegahan sejak beberapa tahun belakangan. Mulai dari sistem tempat duduk, nomor di kanan dan kiri yang dimungkinkan tidak saling kenal sampai dari soal.
“Supaya joki atau pencegahan terhadap joki ini bisa diminalisir lah,” ujar Jamal.
Selain itu, ia menambahkan, Kemenristekdikti tengah meningkatkan efektivitas dan efisiensi penelitian dengan meningkatkan outputnya. Terutama, lantaran saat ini sudah ada perangkat hukum yang mengatur itu.
Sumber: Republika