Jakarta – Menteri Agama Fachrul Razi mengaku tengah merancang sebuah gerakan program pendidikan agar anak-anak muda Indonesia bisa mengenyam bangku pendidikan tinggi dan mendapatkan gelar sarjana. Dia berharap minimal ada satu orang yang bergelar sarjana di tiap keluarga.
“Saya berharap kiranya didorong kesadaran kolektif. Anak-anak kita saatnya harus jadi sarjana. Sekurang-kurangnya 1 keluarga 1 sarjana,” kata Fachrul saat ditemui di Institut Daarul Quran, Tangerang, Banten, Kamis (5/3).
Lebih lanjut, Fachrul menyatakan program itu dirancang karena masih begitu banyak penduduk Indonesia yang belum mampu mengakses pendidikan tinggi akibat berbagai faktor.
Ia merinci data Bappenas yang menunjukkan hanya 8,8 persen penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas yang sudah mengenyam pendidikan tinggi.
“Artinya kita mendorong untuk melakukan perluasan akses kepada masyarakat agar anak-anak bangsa menikmati menuntaskan pendidikannya hingga perguruan tinggi,” kata dia
Fachrul optimistis program 1 Keluarga 1 Sarjana akan berjalan dengan baik. Pemerintah akan mengeluarkan pelbagai kebijakan penunjang guna memfasilitasi tiap anak muda Indonesia berkuliah di perguruan tinggi.
Salah satunya melalui rencana kebijakan Kartu Indonesia Pintar Kuliah (KIP Kuliah). Melalui program itu, kata dia, anak-anak muda lulusan SLTA yang kurang mampu dan telah memenuhi persyaratan akan diberikan bantuan dana pendidikan kuliah.
“Akan disediakan 6,6 juta orang per semester. Ini sudah cukup dan bisa mengejar ketertinggalan kita,” kata Fachrul.
Diketahui, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah menargetkan 818 ribu mahasiswa mendapat KIP Kuliah. Pemegang kartu yang dirancang sebagai program kampanye Joko Widodo di Pilpres 2019 itu nantinya bakal mendapat bantuan biaya kuliah Rp2,4 juta per semester dan bantuan biaya hidup Rp4,2 juta per semester.
Sumber : cnnindonesia.com