Menanggapi keputusan pemerintah terkait dimulainya pembelajaran tatap muka (PTM) yang direncanakan Juli mendatang, Pengamat Pendidikan Sumatera Utara, M. Rizal Hasibuan memberikan catatan khusus atas kebijakan tersebut.
Disebutkan, keputusan pemerintah untuk memulai PTM sudah tepat. “Kita sudah mengalami masa pandemi sekitar satu tahun dan kita sudah banyak belajar,”
Pengamat Pendidikan dari Lembaga Riset Publik (LARISPA) Indonesia ini menjabarkan, salah satu kritik untuk pelaksanaan PTM ini adalah terkait peraturan PTM yang hanya berlangsung satu minggu dua kali dan berlangsung hanya dua jam.
“Menurut saya ini sangat minim sekali, dan perlu dipikirkan melakukan rolling ya, pergantian siswa karena dalam kebijakan tersebut hanya baru memberikan peluang 25 persen dari total siswa yang memberlakukan pembelajaran,” jelasnya.
Rizal melanjutkan, harus adanya sinergitas antar pemerintah dalam memberikan kebijakan untuk memulai kegiatan PTM. “Misalnya, di awal untuk pemerintah daerah tingkat Kabupaten/Kota sampai dengan Provinsi melakukan sosialisasi dan melakukan simulasi yang terpenting,” sebutnya.
Meski begitu, Gubernur Sumatera Utara belum ‘merestui’ dilakukannya Pembelajaran Tatap Muka, meski Mendikbudristek sudah mendorong dilaksanakannya pembukaan sekolah.
Dalam hal ini, Wali Kota Medan Bobby Nasution sudah mempersiapkan infrastruktur dan segala sesuatunya, jika Pembelajaran Tatap Muka digelar, khususnya di Kota Medan.
Sumber : www.waspada.co.id