Alasan Ki Hajar Dewantara menjadi Bapak Pendidikan Nasional


Ki Hajar Dewantara sangat berperan besar dalam dunia pendidikan di Indonesia. Atas jasa-jasanya dalam bidang pendidikan, Ki Hajar Dewantara dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Nasional.

Dikutip dari jurnal Konsep 5W+1H dalam Pendidikan (Komparasi Pemikiran Ki Hajar Dewantara dan K.H.A. Wahid Hasyim) (2020) oleh Iin Supriyanti, Ki Hajar Dewantara lahir di Yogyakarta, pada 2 Mei 1889.

Saat dilahirkan, ia diberi nama Raden Mas Soewardi Soeryaningrat, karena merupakan keturunan bangsawan. Pada usianya yang ke-39 tahun, ia mengubah namanya menjadi Ki Hajar Dewantara, agar lebih merakyat atau lebih dekat dengan rakyat.

Dikenal sebagai Bapak Pendidikan

Mengapa Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan? Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai Bapak Pendidikan, karena jasa-jasanya dalam bidang pendidikan di Indonesia. Ia sangat perhatian pada pendidikan bangsa Indonesia, dan berusaha keras untuk memajukannya.

Menurut Sri Kartini dalam buku Jiwa Patriotisme (2020), Ki Hajar Dewantara berjuang memerdekakan bangsa Indonesia dengan menjadikan pendidikan sebagai alat perjuangannya.

Dalam perjuangannya tersebut, ia mengajarkan pendidikan dengan rasa kebangsaan kepada para peserta didik. Harapannya mereka bisa mencintai bangsa dan tanah air, serta rela berkoban untuk mencapai kemerdekaan bangsa.

I Made Sugiarta dan kawan-kawan dalam jurnal Filsafat Pendidikan Ki Hajar Dewantara (Tokoh Timur) (2019), menuliskan bahwa Ki Hajar Dewantara dikenal sebagai tokoh tanpa jasa dalam hal memerdekakan Indonesia. Karena pengabdiannya yang begitu luar biasa di bidang pendidikan.

Selain dikenal sebagai Bapak Pendidikan Nasional, tanggal kelahiran Ki Hajar Dewantara juga diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional sampai saat ini.