Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) Chatarina Muliana Girsang menyampaikan pihaknya turut dalam melakukan pencegahan korupsi.
Chatarina mengatakan, salah satu upaya pencegahan korupsi yang dilakukan Itjen Kemendikbud Ristek adalah meluncurkan program aplikasi Rumah Cegah.
Menurut dia, Rumah Cegah merupakan platform dalam mencegah terjadinya korupsi, radikalisme, intoleransi, kekerasan seksual, perundungan, penyuapan, gratifikasi, dan fraud serta aspek lain yang dapat mengganggu jalannya dunia pendidikan.
“Tidak mungkin Indonesia sukses memperbaiki kualitas pendidikan sepanjang parasit-parasit tersebut tidak kita hapuskan bersama,” kata Chatarina dalam keterangan tertulisnya seperti dikutip, Rabu (8/12/2021).
Progam ini, lanjut dia, juga dimaksudkan untuk menjaga program prioritas dan penggunaan fungsi pendidikan dari anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) agar tepat sasaran.
Rumah Cegah juga dapat menerima sejumlah laporan terkait dengan perilaku korupsi yang berasal dari beberapa kalangan seperti mahasiswa, dosen dan lembaga swadaya masyarakat (LSM).
Ia mengungkapkan, terdapat sistem yang akan melindungi para pelapor kasus korupsi sehingga data-data pelapor akan aman dan terhindar dari intimidasi pihak-pihak tertentu.
“Rumah Cegah memiliki sasaran awal sosialisasi kepada 67 juta individu di kalangan siswa, mahasiswa, dosen, guru, tenaga kependidikan, serta pemangku kepentingan dunia pendidikan di seluruh Indonesia,” ujarnya
Chatarina pun menambahkan salah satu tantangan dan fokus Itjen Kemendikbud Ristek ke depannya terkait perubahan pola pikir untuk membangun perilaku baru pencegahan korupsi.
“Kami memang fokus khususnya pada hal-hal yang bersifat pencegahan di mana manfaatnya jauh lebih besar daripada kami melakukan hal yang hanya bersifat represif, walaupun upaya represif tetap kami lakukan juga,” ujarnya.
Selain itu, dalam rangka rangka memperingati Hari Antikorupsi sedunia (Hakordia) Kemendikbud Ristek mengadakan Festival Cegah Korupsi 2021 yang bertema “Berani Jujur Itu Keren”.
Festival yang digelar virtual sejak awal Oktober ini mencakup kegiatan kompetisi dengan jumlah peserta 1.651 orang. Acara ini diadakan agar insan dunia pendidikan dapat terlibat aktif dalam gerakan pencegahan korupsi.
Sumber : Kompas.com