Koordinator Pengembangan Kurikulum, Pusat Kurikulum, dan Perbukuan Kemendikbud Ristek Yogi Anggraena, Yogi Anggraena mengatakan, kurikulum prototipe 2022 melanjutkan arah pengembangan kurikulum sebelumnya.
“Kurikulum ini dirancang untuk mengembangkan murid secara holistik, berbasis kompetensi yang ingin dikembangkan dan bukan berdasarkan konten atau materi, serta dirancang sesuai konteks dan terpersonalisasi sesuai kebutuhan murid,” kata Yogi lewat keterangan resminya, Jumat (7/1/2022).
Dia mengaku, pembelajaran yang dijalankan pada kurikulum prototipe 2022 akan berbasis proyek untuk pengembangan soft skills dan karakter siswa.
Kurikulum ini juga, sebut dia, akan berfokus pada materi esensial.
Sehingga ada waktu yang cukup untuk pembelajaran mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
“Kurikulum prototipe memberikan fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal,” jelas dia.
Sebagai informasi, program peminatan/penjurusan nantinya tidak diberlakukan.
Di kelas XI dan XII, siswa mengikuti mata pelajaran dari kelompok mata pelajaran wajib, dan memilih mata pelajaran dari kelompok MIPA, IPS, Bahasa, dan Keterampilan Vokasi sesuai minat, bakat, dan aspirasinya.
Pada saat pandemi Covid-19 muncul, lanjut dia, Kemendikbud Ristek menerbitkan kurikulum 2013 yang disederhanakan.
Hal itu guna mendorong capaian pembelajaran yang maksimal di tengah pandemi.
Namun, tak semua sekolah menerapkan kurikulum yang disederhanakan tersebut. Hal itulah yang menjadi salah satu penyebab learning loss.
Selama pandemi, masih ada 59,2 persen sekolah yang menjalankan kurikulum 2013 secara penuh. Sementara yang menggunakan kurikulum 2013 yang disederhanakan sebanyak 31,5 persen, dan penyederhanaan kurikulum secara mandiri ada 8,9 persen.
“Sekolah yang pakai opsi satu (kurikulum 2013) itu belum tentu selaras dengan apa yang dicapai oleh siswa, memberikan materi full, tapi yang diperoleh itu sedikit, makanya terjadi kehilangan pembelajaran,” kata Yogi.
Chief Executive Officer (CEO) Pahamify, Syarif Rousyan Fikri menyambut baik kebijakan Kemendikbud Ristek dalam menerapkan kurikulum prototipe 2022.
Kurikulum prototipe 2022 ini tentunya akan semakin mendorong semangat merdeka belajar siswa.
“Kami juga akan terus berinovasi untuk memberikan pengalaman belajar yang terbaik sehingga siswa mampu meningkatkan prestasi akademiknya,” tutup dia.
Sumber : Kompas.com