Mendidik murid di tengah derasnya digitalisasi dan pasca kondisi pandemi Covid-19 bukanlah hal mudah. Sebagai generasi milenial, saya sebagai seorang pendidik memiliki pengalaman di mana saya berada pada zaman sebelum teknologi berkembang begitu pesat. Saya menyadari banyaknya perbedaan-perbedaan dalam kegiatan pembelajaran dan pengalaman belajar di sekolah baik saat masih duduk di bangku sekolah sebagai siswa maupun sebagai guru.
Tulisan ini berawal dari kegelisahan saya saat menghadapi peserta didik di zaman teknologi masa kini. Saat mengetahui realitas pendidikan di mana peserta didik banyak yang mengalami learning loss (menurunnya pengetahuan dan keterampilan siswa baik secara spesifik maupun umum) saat pandemi, serta cultural shock akibat budaya belajar daring yang menuntut untuk menggunakan teknologi.
Banyak peserta didik yang putus sekolah akibat adanya Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) atau pembelajaran daring yang memerlukan gawai dan kuota internet. Selain itu, pengendalian terhadap murid yang berada di rumah sulit dijangkau oleh guru merupakan rentetan tantangan pendidikan. Pun setelah berangsur-angsur pembelajaran mulai luring, kegiatan belajar mengajar tidak langsung berjalan sebagaimana mestinya
Baca artikel detiknews, “Menjadi Guru yang “Relate” dengan Murid” selengkapnya https://news.detik.com/kolom/d-6266763/menjadi-guru-yang-relate-dengan-murid.
Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/