Abraham Samad: Pendidikan Tinggi Rawan Korupsi


1

MAKASSAR – Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Abraham Samad menyebut dunia pendidikan khususnya Perguruan Tinggi menjadi salah satu sektor yang paling rawan terjadi praktek korupsi.

“Dunia pendidikan juga bukan dunia yang tidak mungkin terjadikorupsi, karena pengelolaan anggarannya cukup besar di sana oleh karena itu rentan ada penyimpangan,” kata Abraham usai menghadiri acara diskusi awal tahun Perhimpunan Alumni Universitas Negeri Makassar (UNM) di Makassar, Selasa (7/2/2017).

Abraham menilai korupsi terjadi di dunia pendidikan karena pengelolaan anggaran yang tidak transparan, ditambah lagi perguruan tinggi sejauh ini sangat jarang yang terungkap melakukan korupsi, padahal menurutnya peluang korupsi cukup besar.

“Oleh karena itu sebenarnya anggaran cukup besar itu harus dikelola dengan baik dengan transparan agar tidak terjadi yang namanya manipulasi dan lain-lain yang mengarah ke korupsi,” kata dia.

Ditanya soal adanya dugaan korupsi di UNM yang sudah menyeret beberapa tersangka, Abraham mengatakan aparat harus bertindak cepat sebelum kasusnya menghilang begitu saja.

“Kalau memang ada penyimpangan di UNM, aparat penegak hukum harus bertindak dengan cepat, tidak boleh dibiarkan kalau memang itu ada. Intinya kalau terjadi korupsi di dunia pendidikan, itu berarti pengelolaan anggarannya tidak transparan dan akuntabel, seperti yang mungkin terjadi di UNM,” imbuhnya.

“Kalau di kampus itu (UNM) ada korupsi, artinya pengelolaan anggarannya itu tidak transparan, tidak akuntabel sehingga ada penyimpangan apalagi jika sudah ada tersangkanya dan kasusnya sudah ada di tingkat penyidikan,” lanjut Abraham.

Untuk diketahui, polisi telah menetapkan beberapa tersangka pada dugaan kasus korupsi pembangunan laboratorium terpadu di Fakultas Teknik UNM.

Atas dasar tersebut, Abraham meminta aparat hukum lebih peka dalam mencegah dan memberantas praktek korupsi, terkhusus di dunia pendidikan.

Sumber : Tribunnews