Jakarta: Universitas Sahid Jakarta (USAHID) menggelar “Workshop Sistem Pembelajaran Kreatif untuk Mendukung Merdeka Belajar”. Workshop yang bekerja sama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) ini membahas Pembelajaran di era ‘Kampus Merdeka’.
Rektor Universitas Sahid Jakarta Kholil menyampaikan, workshop yang diikuti oleh perwakilan perguruan tinggi negeri dan swasta ini penting dilakukan agar penerapan kebijakan Kampus Merdeka yang dapat terlaksana dengan baik. Pasalnya saat ini masih ada pemangku kepentingan di bidang pendidikan yang gagal paham.
“Terus terang saja pengelola kampus, mengalami kebingungan dengan kebijakan Bapak Menteri tentang Kampus Merdeka. Khususnya terkait tiga semester di luar kampus, dan lima semester di dalam kampus. Hari ini kita akan mendapatkan pencerahan,” kata Kholil dalam sambutannya di Usahid, Jakarta, Senin, 17 Februari 2020.
Sementara itu Ketua Umum Yayasan Sahid Jaya (YSJ) Nugroho B. Sukamdani, mengatakan, kebijakan Nadiem ini harus cepat direspons. Namun, responsnya harus juga tepat oleh universitas agar dapat dilaksanakan dengan baik.
Menurutnya ini penting, karena karena kurikulum dan metode pendidikan harus selalu update dan disesuaikan dengan perubahan iklim bisnis, industri yang semakin kompetitif dan mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan sains, dan salah satunya tentang kebijakan Kampus Merdeka.
“Perguruan tinggi dapat melakukan persiapan, dengan tepat dan cepat. Tidak mengganggu dan menimbulkan kegaduhan terhadap tata kelola perguruan tinggi,” ungkapnya .
Ia pun berharap hasil dari kegiatan ini bisa meningkatkan networking ataupun jaringan. Yang tujuannya merespon Kampus Merdeka salah satunya transfer kredit, sehingga mahasiswa bisa mengambil program studi di universitas lain.
Sumber : Medcom.id