JAKARTA, (PR).- Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi sepakat meningkatkan kerja sama di bidang pendidikan tinggi dan kebudayaan. Kesepakatan tersebut tertuang dalam nota kesepahaman yang ditandatangani Menteri Riset,Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Menteri Kebudayaan dan Informasi Kerajaan Arab Saudi Adel bin Zaid Al-Toraifi. Penandatanganan nota kesepahaman disaksikan langsung Presiden RI Joko Widodo dan Raja Arab Saudi Salman bin Abdulaziz al Saud di Istana Bogor.
Muhadjir menyatakan, pokok kesepakatan di bidang kebudayaan meliputi promosi kebudayaan dan festival, kesenian, sejarah dan warisan budaya, perpustakaan, serta kebudayaan bagi anak-anak. Menurut dia, kerja sama promosi kebudayaan dan festival akan ditindaklanjuti dengan penyelenggaraan program kebudayaan masing-masing negara di negara mitra.
Ia mengatakan, pertukaran pengalaman dan pelatihan sumber daya manusia di bidang kebudayaan juga akan dilaksanakan oleh kedua negara seperti pelatihan bagi para pejabat di bidang kebudayaan. “Kelima bidang kerja sama tersebut dilatarbelakangi keinginan kedua negara untuk mempererat kerja sama. Kami juga memberi perhatian khusus pada bidang permuseuman,” ucap Muhadjir di kantor Kemendikbud, Jakarta, Kamis, 2 Maret 2017.
Pada bidang kesenian, kerja sama akan diimplementasikan melalui pertukaran grup musik dan musik daerah dan kelompok-kelompok teater. Peningkatan partisipasi seniman dari kedua negara dalam seluruh program kesenian tingkat internasional atau regional juga akan diselenggarakan oleh pihak otoritas di kedua negara. Pada bidang sejarah dan warisan budaya, kerja sama meliputi pertukaran informasi mengenai sejarah, ilmu purbakala, antropologi, museologi, dan warisan budaya.
“Pada bidang perpustakaan seperti pertukaran buku, majalah, katalog, dokumen, dan penerbitan buku. Untuk memupuk pemahaman melalui kebudayaan akan diselenggarakan pameran lukisan kartun bagi anak-anak dan pertukaran pertunjukan teater anak-anak pada program-program khusus kebudayaan yang diselenggarakan di Indonesia dan Arab Saudi,” katanya.
Pada bidang pendidikan tinggi, kesepakatan yang terjalin di antaranya kerja sama pengembangan riset di bidang material energi terbarukan, beasiswa bidang sains dan mesin serta beberapa kesepakatan lainnya. Menristekdikti mengatakan, beasiswa yang disediakan Arab Saudi mencapai 250 pelajar setiap tahun. “Pendidikan tinggi Arab Saudi sekarang sudah sangat maju, beberapa kampusnya masuk top five hundred world class university,” ujar Nasir.
Kendati demikian, minat pelajar Indonesia untuk memanfaatkan beasiswa tersebut masih kurang. Menurut dia, pada awal tahun ini baru sepersepuluh dari total kuota yang baru terpenuhi. “Tapi itu jumlah partisipasi sebelum ada MoU, baru komitmen dengan duta besar. Sekarang sudah ada MoU dan kita sepakat untuk meningkatkan lagi partisipasinya. Fasilitas riset di sana sudah sangat bagus sekarang karena Arab Saudi telah menjalin kerja sama juga dengan negara Eropa dan Amerika, terutama dalam pengembangan riset,” katanya.
Selain pada bidang pendidikan tinggi dan kebudayaan, kerja sama lain yang dituangkan dalam nota kesepahaman di antaranya bidang urusan agama Islam, perdagangan, kesehatan, perikanan dan kelautan. Kunjungan kenegararaan Raja Salman tersebut juga diikut dengan penanaman investasi sebesar 7 miliar dolar AS.
Sumber : Pikiran Rakyat