Hambatan Terbesar Kurikulum Merdeka


Jakarta – Dalam sebuah kesempatan pendampingan sekolah, saya berdialog dengan seorang guru sebuah SD negeri dari sebuah kampung di wilayah Kabupaten Bandung Barat. “Siswa kami ada empat ratus anak, Pak sementara ruang kelas hanya ada enam. Dan, satu guru harus memegang dua kelas, pagi dan siang.”
Cerita tersebut adalah satu dari gambaran kesenjangan terkait sarana prasarana pendidikan serta masih kurangnya jumlah guru di sekolah dasar. Bisa dibayangkan, begitu tidak efektifnya pembelajaran yang terjadi di sana. Coba kita pikirkan, dalam satu kelas jumlah siswa bisa lebih dari lima puluh orang. Tentu, belajarnya menjadi sangat tidak nyaman. Dari mulai tempat duduk yang berdempetan, sampai pada sulitnya mengelola pembelajaran dengan jumlah siswa besar dalam satu kelas.

Sementara gurunya hanya satu. Dan itu pun baru sesi pagi, karena guru yang sama harus mengajar kelas lain dengan jumlah siswa yang tak jauh beda di siang harinya. Anda jangan terlalu jauh bicara peningkatan mutu dulu, sebab guru tetap sehat dan bisa tiap hari datang mengajar saja sudah bagus.

Baca artikel detiknews, “Hambatan Terbesar Kurikulum Merdeka” selengkapnya https://news.detik.com/kolom/d-6384364/hambatan-terbesar-kurikulum-merdeka.

Download Apps Detikcom Sekarang https://apps.detik.com/detik/disdik-tana-toraja-sulawesi-selatan-sulsel-mengklaim-sudah-85-sd-dan-smp-mengimplementasikan-kurikulum-merdeka-belajar_169