JK Ingin Agar Anak-anak di Perbatasan Dapat Pendidikan yang Laik


01
Wakil Presiden Jusuf Kalla membuka Rapat Koordinasi Pengendalian Pengelolaan Perbatasan Negara yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Pengelolaan Perbatasan di Ballroom Hotel Aryaduta, Jakarta Pusat, Rabu (12/7).
Dalam sambutannya, JK meminta kepada seluruh anggota dan tim dari BNPP untuk terus mengupayakan dan meningkatkan kualitas kehidupan manyarakat di wilayah perbatasan, mengingat masih banyak pekerjaan rumah pemerintah selain pembangunan fisik pos lintas batas negara di kawasan terluar Indonesia.
“Tentu ada banyak aspek yang harus diperhatikan. Bukan hanya perbatasan harus kita perbaiki, tapi bagaimana aspek sosial ekonomi di negara itu dijaga agar perbatasan bisa maju,” kata JK.
“Agar tidak hanya bersaing dengan tetangga, tapi bisa ikut mendorong pertumbuhan bangsa kita,” lanjut dia.
JK juga menyoroti berbagai masalah yang masih menjadi fokus pemerintah di kawasan perbatasan. Menurutnya saat ini perbaikan daerah di perbatasan khususnya pembangunan fisik sudah menunjukkan perkembangan yang baik dibandingkan beberapa tahun lalu.
Termasuk jika dibandingkan dengan kondisi perbatasan negara Malaysia. Dari sisi pintu gerbang, menurut JK juga sudah baik.
“Dari sisi pintu gerbang, sisi darat alhamdulillah sudah bagus. Sebelumnya kita banyak melihat perbatasan kita dibanding Malaysia, jauh lebih bagus Malaysia,” ucap JK.
“Namun ke depannya, akan diperbaiki untuk lebih baik. Apa manfaat dari semua perbatasan itu, tentu sosial ekonominya. Ada juga aspek security untuk manfaatnya,” sambungnya.
JK juga menyoroti soal pendidikan di daerah perbatasan. JK mengaku telah berbicara dengan pihak Malaysia soal kehidupan masyarakat perbatasan di sana.
Banyak anak-anak Indonesia di daerah perbatasan, ungkap JK, yang orang tuanya bekerja di Sarawak, Malaysia. Kemudian anak-anaknya masih kurang mendapatkan akses pendidikan yang baik.
Melalui rapat ini, pemerintah akan terus mengupayakan pembangunan sekolah di daerah-daerah terpencil itu.
“Kita memiliki masalah yang panjang dengan Malaysia soal pendidikan. Akibat anak-anak Indonesia yang keluarganya bekerja di Serawak kurang mendapat perhatian,” beber JK.
“Dari segi pendidikan, kita semua sudah berbicara dengan Malaysia soal itu. Dan mungkin kita perlu membangun sekolah di daerah-daerah perbatasan agar mereka tetap mendapat pendidikan,” imbuhnya.
Bila mengelola perbatasan, JK menegaskan tidak harus fisik. “Tetapi juga aspek sosial ekonominya agar tidak tergantung,” papar JK.
Kepada seluruh tim dari BNPP, JK minta untuk meningkatkan wilayah perbatasan. Rapat yang diselenggarakan hari ini diharapkan akan menyelesaikan isu-isu penting khususnya soal ekonomi, politik, hukum dan kemanan di daerah perbatasan.
“Kelola perbatasan dari berbagai aspek. Aspek sosial agar tetap terjadi perhubungan antar warga negara, aspek fisik dan perhubungan untuk efisiensi. Dan, jangan lupa perdagangan perbatasan itu ekspor-impor. Mungkin enggak banyak, tapi itu menghidupi warga perbatasan. Penyelundupan mungkin yang harus diperhatikan,” tuturnya.