Sutan Adil Hendra yang merupakan Wakil Ketua Komisi X DPR RI mengatakan, pentingnya mendorong Kemendikbud dan Kemenristekdikti melakukan kajian dalam masalah sistem pendidikan Indonesia yang lebih mendorong lahirnya pengembangan kreativitas.
Hal ini disampaikannya ketika menanggapi laporan Entrepreneurship Youth Global Development (EYG dev) yang menyebutkan bahwa mentalitas pelaku ekonomi kreatif masih menjadi kendala klasik di banyak negara, termasuk Indonesia.
“Kami mendorong Kemendikbud dan Kemenristekdikti melakukan kajian dalam masalah sistem pendidikan Indonesia yang lebih mendorong lahirnya pengembangan kreativitas positif semua anak bangsa. Saya pikir ini benang merah yang harus kita formulasikan dalam sistem pendidikan kita ke depan,” cetusnya, Kamis (29/3/2018).
Politisi Gerindara itu menjelaskan, bahwa salah satu masalah itu terkait inovasi dari pelaku usaha sendiri, dimana faktor inovasi yang lemah lahir dari sikap mudahnya berpuas diri, dan visi pengembangan yang rendah. Saya setuju masalah mentalitas pelaku ekonomi kreatif perlu di tingkatkan dan dikembangkan.
Dalam hal ini, pentingnya faktor mental agar melahirkan banyak pengembangan ekonomi kreatif di Indonesia. Seperti pada banyaknya usaha kreatif yang di awal berkembang, tapi layu di tengah jalan. Hal ini dikarenakan para pelaku ekonomi kreatif ingin cepat menikmati dan akhirnya lupa pada inovasi. Itulah sumber masalah yang mendasar dan harus kita cari solusinya.
Hingga kini, Komisi X DPR mencoba mencari solusi atas keterkaitan masalah mentalitas pelaku usaha dengan sistem pendidikan di Tanah Air.
“Pendidikan Indonesia selama ini cenderung mendidik orang menjadi pekerja dan kurang merangsang kreativitas menjadi pribadi yang suka tantangan, inovatif dan mandiri,” ungkapnya sekaligus mengakhiri.
Sumber: Kabar3