Tokoh nasional yang dikenal sebagai bapak pendidikan Indonesia, Ki Hajar Dewantara namanya akan terus dikenang oleh masyarakat.
Sebab, melalui buah pemikirannya, Ki Hajar Dewantara berpendapat jika pendidikan adalah serangkaian proses untuk memanusiakan manusia.
Belum lama ini kita juga memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei. Ini karena Ki Hajar Dewantara lahir pada 2 Mei 1889.
Bagi siswa yang belum mengenal pahlawan nasional ini, maka berikut ini dijelaskan terkait Ki Hajar Dewantara, terlebih mengenai konsep Merdeka Belajar menurut Ki Hajar Dewantara.
Melansir laman Direktorat SMP Kemendikbud Ristek, Rabu (4/5/2022), konsep pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara didasarkan pada asas kemerdekaan.
Siswa harus punya jiwa merdeka
Ini memiliki arti bahwa manusia diberi kebebasan dari Tuhan Yang Maha Esa untuk mengatur kehidupannya dengan tetap sejalan dengan aturan yang ada di masyarakat.
Maka dari hal itu, diharapkan seorang peserta didik harus memiliki jiwa merdeka dalam artian merdeka secara lahir dan batin serta tenaganya.
Jiwa yang merdeka sangat diperlukan sepanjang zaman agar bangsa Indonesia tidak didikte oleh negara lain.
Karena itu, Ki Hadjar Dewantara memiliki istilah sistem among, yakni melarang adanya hukuman dan paksaan kepada anak didik karena akan mematikan jiwa merdeka serta mematikan kreativitasnya.
Melihat berbagai hal tersebut tentunya sesuai dengan program pendidikan yang diusung Indonesia saat ini, yakni sebuah program kebijakan Merdeka Belajar.
Merdeka Belajar adalah program kebijakan baru Kemendikbud Ristek RI yang dicanangkan oleh Mendikbud Ristek, Nadiem Anwar Makarim.
Adapun esensi kemerdekaan berpikir harus didahului oleh para guru sebelum mereka mengajarkannya pada siswa-siswi.
Merdeka Belajar diharapkan dapat memperbaiki proses belajar mengajar agar dapat berdampak baik dalam aspek kehidupan. Mulai dari aspek fisik, mental, jasmani dan rohani dalam dunia pendidikan.
Merdeka belajar selaras mencerdaskan bangsa
Pemikiran Ki Hajar Dewantara perihal merdeka belajar selaras pula dengan pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terkait mencerdaskan bangsa.
Mencerdaskan bangsa bukan berarti mencerdaskan individu, namun menyesuaikan sistem pendidikan dengan kebutuhan hidup dan penghidupan rakyat Indonesia.
Selain itu, kemerdekaan merupakan salah satu yang bisa menggambarkan pemikiran Ki Hajar Dewantara. Terdapat satu hal dalam pemikiran Ki Hajar Dewantara yang harus digaris bawahi, yaitu tentang trisentris pendidikan.
Trikonsentris pendidikan, yakni keluarga, perguruan, dan masyarakat merupakan satu kesatuan yang utuh dalam pendidikan.
Berdasarkan buah pemikirannya, Ki Hajar Dewantara sangat berjasa dalam kemajuan pendidikan dan pergerakan kemerdekaan bangsa Indonesia.
Kita sebagai generasi muda harus bisa menghormati dan menghargai jasa dari perjuangan beliau. Lebih penting lagi, bisa meneladani, mempunyai cita-cita, dan semangat untuk belajar dalam membawa Indonesia lebih baik.
Terkait Hardiknas, diharapkan semua pihak dalam institusi pendidikan dapat bersinergi dalam memberikan lingkungan yang sehat dan merdeka terkait proses belajar mengajar di Indonesia.
Sumber : Kompas.com