Pendaftaran Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2024 dibuka pada 14 – 28 Februari 2024. Calon mahasiswa berbondong-bondong mencoba peruntungan.Calon mahasiswa yang punya catatan akademik berupa nilai rapor baik dengan latarbelakang sekolah unggulan berpotensi masuk PTN pilihan di SNBP. Namun, tidak semuanya bernasib baik. Ada yang ditolak di semua pilihan dan ada pula yang diterima namun ternyata kampusnya terakreditasi B. Di antara PTN pilihan jalur SNBP, ada yang masih terakreditasi B. Sebenarnya, saat ini kualitas pendidikan di PTN cukup merata. Namun, masih ada tempat kerja yang menerapkan persyaratan rekrutmen berasal dari kampus terakreditasi A.
Sebagian mahasiswa, nyatanya tidak memperhatikan akreditasi kampus saat menentukan pilihan di SNBP. Malah, ada cerita mahasiswa yang baru tahu kampusnya terakreditasi B saat hendak lulus.
Pengalaman itu diceritakan oleh Adan (23), seorang mahasiswa UPN Veteran Yogyakarta yang mendaftar pada 2018 saat eranya masih SNMPTN dan SBMPTN, belum berubah menjadi SNPB dan SNBT. Saat itu, ia mengaku bahwa tidak memperhatikan akreditas kampus pilihannya.“Aku menaruh pilihan di UGM dan UPN Jogja. Sebab aku memang penginnya kuliah di Jogja saja,” terangnya saat Mojok temui Rabu (10/1/2024) silam. Adan ternyata lolos di di UPN Jogja. Ia memutuskan untuk tetap berkuliah meski tidak mendapat pilihan pertamanya.
Selama menjalani kuliah, Adan mengaku tidak memperhatikan akreditasi kampusnya. Namun, saat sedang di semester akhir ia baru sadar bahwa UPN Jogja akreditasi kampusnya masih B.
“Jadi ya nggak ada opsi lain selain melanjutkan kuliah,” kenangnya tertawa. Baru setelah lulus, ia mengaku mendapatkan kendala lantaran menemui beberapa lamaran kerja yang syaratnya lulusan kampus akreditasi A. Meski hanya sebagian kecil sekali yang memiliki syarat demikian, Adan mengaku mengalami ganjalan. Kendati begitu, ia mengaku beruntung karena akreditasi program studi yang ia pilih di UPN Jogja terakreditasi A.
“Beberapa sumber yang aku baca sih mengatakan yang penting akreditasi program studinya. Tapi, realitanya masih ada lowongan kerja yang akreditasi kampus harus A,” tuturnya.
Kampus paling diminati di SNBP 2023
Adan akhirnya mencoba peruntungan untuk studi S2 untuk memperdalam ilmunya. Ia memutuskan mendaftar di UGM pada 2024 ini. “Ya sambil memperdalam ilmu, siapa tahu kerjanya jadi lebih mantap,” kelakarnya.
UPN Veteran Yogyakarta tergolong kampus yang baru berubah status menjadi PTN, tepatnya pada Oktober 2014 silam. Pada SNBP 2023, tercatat ada 1.053 mahasiswa yang lolos dari 10.044 pendaftar ke kampus ini.
Selain itu, kampus di bawah naungan yayasan yang sama yakni UPN Veteran Jakarta juga mendapat akreditasi B. Sementara UPN Veteran Jawa Timur telah menyandang predikat terakreditasi A.
Ada lagi PTN di Pulau Jawa yang masih menyandang status terakreditasi B seperti Universitas Sultan Ageng Tirtayasa (Untirta) hingga Universitas Tidar Magelang. Untirta baru mengalami penurunan akreditasi pada 2023 silam.
Sebagai informasi, berikut beperapa PTN dengan pendaftar SNBP tertinggi pada 2023 lalu:
Universitas Brawijaya: pendaftar 26.487
Universitas Gadjah Mada: pendaftar 25.954
Universitas Diponegoro: pendaftar 24.598
Universitas Pendidikan Indonesia: pendaftar 24.142
Universitas Padjadjaran: pendaftar 21.998
Universitas Indonesia: pendaftar 21.580
Universitas Sumatera Utara: pendaftar 21.116
Universitas Negeri Semarang: pendaftar 20.288
Universitas Sebelas Maret: pendaftar 19.685
Universitas Hasanuddin: pendaftar 17.746
Universitas Negeri Surabaya: pendaftar 17.347
Universitas Negeri Jakarta: pendaftar 16.040
Universitas Sriwijaya: pendaftar 15.402
Universitas Riau: pendaftar 14.599
Institut Pertanian Bogor: pendaftar 14.522
Universitas Negeri Yogyakarta: pendaftar 14.401
Universitas Airlangga: pendaftar 13.784
Universitas Jenderal Soedirman: pendaftar 13.533
Institut Teknologi Bandung: pendaftar 13.417
Universitas Lampung: pendaftar 13.070
Mayoritas PTN dengan pendaftar terbanyak pada 2023 lalu merupakan kampus yang sudah terakreditasi A atau Unggul dari BAN-PT. Jadi, apakah kalian sudah menentukan pilihan terbaik untuk studi lanjut?
Penulis: Hammam Izzuddin
Editor: Agung Purwandono
