Istilah andragogi kerap dijumpai dalam proses pembelajaran orang dewasa, baik pendidikan formal maupun nonformal. Andragogi merupakan pemahaman tentang ilmu dan praktik dalam pendidikan orang dewasa. Istilah ini adalah kebalikan dari pedagogi, yakni pemahaman tentang ilmu dan praktik dalam pendidikan anak-anak. Konsep pendidikan tersebut sangat penting karena kegiatan belajar orang dewasa tidak dapat dijalankan seperti anak-anak yang sedang duduk di bangku sekolah. Konsep andragogi menawarkan kiat dan strategi untuk mengajar orang dewasa yang telah tumbuh sebagai pribadi dan memiliki kematangan psikologis. Bapak Teori Andragogi Malcolm Knowles mengatakan, orang dewasa memiliki karakteristik yang berbeda dengan anak-anak.
Pertama, konsep diri. Ketika seseorang menjadi dewasa, konsep dirinya bergerak dari seorang pribadi yang bergantung ke arah pribadi yang mandiri. Kedua, pengalaman belajar. Manusia mengakumulasi banyak pengalaman yang diperolehnya sehingga menjadi sumber belajar yang berkembang. Ketiga, kesiapan untuk belajar. Orang dewasa ingin mempelajari hal-hal yang membantu mereka menyelesaikan tugas yang relevan. Keempat, orientasi belajar. Perspektif waktu orang dewasa berubah dari suatu pengetahuan yang tertunda penerapannya menjadi penerapan yang segera. Orientasi belajar mereka juga berubah dari yang terpusat pada pelajaran beralih menjadi terpusat pada masalah. Kelima, motivasi belajar. Orang dewasa mengandalkan motivasi internal, seperti kenaikan gaji atau promosi, peningkatan keterampilan di bidang yang relevan, hingga perbaikan hidup di dalam maupun luar tempat kerja ketimbang sumber motivasi eksternal, yakni orang tua, guru, atau dorongan masyarakat untuk mengejar pendidikan tinggi.
Sumber : https://edukasi.kompas.com/read/2022/12/30/111459271/