Menristekdikti: Indonesia masuk kategori siap menjalankan revolusi industri 4.0


menristekdikti-indonesia-masuk-kategori-siap-menjalankan-revolusi-industri-40
Menristek – Muhammad Nasir / merdeka.com

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti), Mohamad Nasir, mengatakan Indonesia siap menyambut revolusi industri 4.0. Hal ini ditunjukkan dengan kemampuan adopsi teknologi baru oleh sumber daya manusia (SDM) Indonesia untuk berinovasi.

“Yang menggembirakan adalah Indonesia masuk dalam kategori negara yang siap untuk menjalankan Revolusi Industri 4.0 tersebut,” ujarnya seperti dikutip dari Antara, Rabu (24/1).

Indikator lainnya, lanjut Menteri Nasir, SDM Indonesia mampu meningkatkan kemampuan untuk menggunakan informasi dari internet dengan optimum, memperluas akses dan meningkat proteksi keamanan siber.

Dia menambahkan Indonesia juga mendapatkan keuntungan dari investasi asing langsung yang terus-menerus membangun infrastruktur dalam bidang pendidikan tinggi.

Keberhasilan Indonesia untuk menghadapi Revolusi Industri 4.0, menurut Menteri Nasir, turut ditentukan oleh kualitas dari pendidik seperti dosen, guru maupun tenaga pendidik lainnya.

“Para pendidik harus menguasai keahlian, kemampuan beradaptasi dengan teknologi baru dan tantangan global dan kemampuan untuk berwirausaha termasuk penguasaan kewirausahaan sosial,” ujarnya.

Menteri Nasir yang sedang menghadiri Forum Pendidikan Dunia 2018 di London mengemukakan bahwa Indonesia melalui Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti), mengundang perguruan tinggi terbaik di dunia untuk bekerja sama dalam meningkatkan mutu institusi pendidikan tinggi di Tanah Air.

Menurutnya, perguruan tinggi di Tanah Air harus mempersiapkan oritentasi dan literasi baru dalam bidang pendidikan tinggi, terutama yang sangat terkait erat dengan persiapan sumber daya manusia dalam menghadapi Revolusi Industri ke-4.

“Literasi lama yang mengandalkan baca, tulis dan matematika harus diperkuat dengan mempersiapkan literasi baru dalam bidang pendidikan tinggi.”

Tiga literasi baru, lanjut Menristekdikti, yang diperlukan adalah literasi data, teknologi dan sumber daya manusia.

Literasi data adalah kemampuan untuk membaca, analisa dan menggunakan informasi dari data dalam dunia digital. Kemudian, literasi teknologi adalah kemampuan untuk memahami sistem mekanika dan teknologi dalam dunia kerja. Sedangkan literasi sumber daya manusia yakni kemampuan berinteraksi dengan baik dan tidak kaku.

Sumber: merdeka.com