Menristekdikti: Perbaiki Sistem Akademik Perguruan Tinggi

Menristekdikti Mohammad Nasir memberikan sambutan saat peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (20/7). Pembangunan gedung baru tersebut merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah pusat untuk meningkatan sarana dan prasarana pendidikan di daerah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/kye/17


Menristekdikti Mohammad Nasir memberikan sambutan saat peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (20/7). Pembangunan gedung baru tersebut merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah pusat untuk meningkatan sarana dan prasarana pendidikan di daerah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/kye/17
Menristekdikti Mohammad Nasir memberikan sambutan saat peletakan batu pertama pembangunan gedung baru Universitas Negeri Gorontalo (UNG) di Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Kamis (20/7). Pembangunan gedung baru tersebut merupakan salah satu bentuk usaha pemerintah pusat untuk meningkatan sarana dan prasarana pendidikan di daerah. ANTARA FOTO/Adiwinata Solihin/kye/17

Perubahan dan perkembangan teknologi akan mempengaruhi iklim di perguruan tinggi

Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohammad Nasir menginstruksikan kepada para pimpinan perguruan tinggi agar memperbaiki system akademik kampus. Perubahan situasi dan perkembangan teknologi yang begitu cepat dipastikan akan memengaruhi iklim yang ada di perguruan tinggi, termasuk dalam hal tata kelola dan sistem pembelajaran.

“Perubahan ini harus kita sikapi dengan sebaik baiknya untuk mencapai world class university, dalam pengelolaan perguruan tinggi, ukuran yang kita lihat salah satunya adalah publikasi dan akreditasi perguruan tinggi,” ucap Nasir di Jakarta pada Jumat (4/5).

Nasir menambahkan, perguruan tinggi harus dibina dengan baik mulai dari perbaikan sistem akademiknya. Menurut dia, ada empat elemen utama yang menandakan tata kelola di suatu perguruan tinggi telah berjalan dengan sangat baik, yakni adanya transparansi, kejujuran, tidak berpihak dan tanggung jawab. “Empat elemen itu mesti ada agar perguruan tinggi bisa meningkatkan mutu, kualitas lulusan, kualitas birokrasi maupun kualitas pelayanan public,” tegas Nasir.

Karenanya, Nasir terus mendorong agar instansi pusat Kemenristekdikti maupun perguruan tinggi dan Kopertis untuk senantiasa melakukan reformasi birokrasi sehingga dapat terwujud pelayanan yang prima baik kepada publik internal maupun eksternal. Para stakeholder pun, dia melanjutkan, bisa mendapat layanan yang baik dan optimal dari institusi pendidikan tinggi.

Selain itu, Nasir yang baru melantik rektor baru meminta, baik Rektor maupun Koordinator yang baru dilantik untuk senantiasa melakukan koordinasi dengan Kementerian. Sehingga, seluruh program dan kebijakan yang dicanangkan oleh Kemenristekdikti dapat dijalankan secara optimal sampai ketingkat bawah.

“Saya berpesan kepada Koordinator Kopertis yang baru saja dilantik untuk selalu membina perguruan tinggi swasta yang dinaunginya, proses pembelajaran di perguruan tinggi swasta harus dibina dengan baik, jangan sampai konflik dibiarkan terus menerus, perlu ada pendampingan untuk perguruan tinggi yang sehat, ungkap Nasir.

Sementara itu, pada Kamis (3/5) malam di Auditorium Gedung D Kemenristekdikti, Nasri telah melantik dua pimpinan Perguruan Tinggi Negeri dan satu Koordinator Kopertis untuk periode 2018 2022. Ada pun yang lantik adalah Prof Suwarto sebagai Rektor Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), lalu Prof Rudy Priyadi sebagai Rektor Universitas Siliwangi, dan Prof Faisal sebagai Koordinator Kopertis Wilayah XIII Aceh.

Sumber: Republika.co.id