Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Meluncurkan Empat Lembaga Akreditasi Mandiri


Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) meluncurkan empat Lembaga Akreditasi Mandiri (LAM) di Bali pada Senin (26/08/2019). Peluncuran tersebut ditandai dengan penekanan tombol oleh Menristekdikti dilanjutkan dengan pemutaran video profile dari masing-masing LAM.

Keempat LAM tersebut adalah, LAM Sains Alam dan Ilmu Formal (LAM Sama), LAM Ekonomi, Manajemen, Bisnis, dan Akuntansi (LAM EMBA), LAM Kependidikan, serta  Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE).

Peluncuran LAM ini dihadiri pula oleh Sekretaris Jenderal Kemenristektikdi, Direktur Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan, serta masing-masing premakarsa dari keempat LAM tersebut.

LAM sendiri hadir untuk meningkatkan percepatan dan peningkatan kualitas penjaminan mutu di program studi di Indonesia. Dengan kekhususan sistem akreditasi untuk masing-masing rumpun keilmuan, percepatan dan peningkatan kualitas sangat memungkinkan.

Sayangnya, hingga saat ini, baru terdapat satu LAM, yaitu LAM Pendidikan Tinggi Kesehatan (LAM PT Kes), yang mulai tahun 2015 telah melakukan akreditasi lebih dari 2.000 program studi bidang kesehatan. Padahal, kehadiran LAM telah diamanatkan melalui Undang-undang Pendidikan Tinggi Nomor 12 tahun 2012 dan Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Permenristekdikti) Nomor 32 Tahun 2016 tentang Akreditasi Program Studi dan Perguruan Tinggi.

Sejak tahun 2015, Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan (Ditjen Belmawa) Kemenristekdikti memfasilitasi dan mendorong terbentuknya lembaga-lembaga akreditasi mandiri yang baru untuk melakukan akreditasi Program studi yang saat ini berjumlah lebih dari 27.000 program studi.

Peluncuran ini dihadiri oleh para pemangku kepentingan dari masing-masing LAM, serta para ahli dari tiap-tiap rumpun ilmu. Harapannya, setelah diluncurkan keempat LAM ini mampu melanjutkan kinerja mulai dari strukturisasi organisasi, instrumen penilaian akreditasi, teknologi akreditasi, hingga akhirnya mampu memulai akreditasi di program studi di seluruh Indoneseia.

Berikut adalah profil keempat LAM yang diluncurkan:

LAM Sama

LAM Sama hadir melingkupi 659 jumlah program studi di Indonesia. Lembaga ini hadir untuk membangun keunikan yang telah disesuaikan untuk peningkatan kualitas pendidikan dan lulusan dalam bidang sains alam dan ilmu formal, yaitu, Outcome-Based Assessment.

Selain itu, para pendiri LAM Sama berharap mampu menemukan dan mendorong pertumbuhan keunggulan program studi, serta monitoring dan rekomendasi perbaikan kinerja program studi yang lebih baik.

Seluruh aktivitas LAM Sama bergerak dalam sebuah visi untuk menjadi lembaga akreditasi yang mandiri dan kompeten, sehingga mampu menjadi rujukan dalam mendukung terwujudnya sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi.

LAM EMBA

LAM EMBA hadir atas prakarsa beberapa organisasi, yaitu Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), Ikatan Akuntan Indonesia atau (IAI), dan Asosiasi Fakultas Ekonomi dan Bisnis Indonesia (AFEBI).

Di Indonesia saat ini terdapat 4.111 program studi yang berada di bawah cabang ilmu ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi.  Program studi pada empat bidang ilmu tersebut. belum semuanya terakreditasi. Bahkan, masih terdapat program studi yang akan kadaluwarsa masa akreditasinya dan kemungkinan pembukaan program studi baru. Kondisi ini menjadi latar belakang dari objek LAM EMBA. Sehingga, dapat dipastikan peran LAM EMBA menjadi sangat penting.

LAM EMBA memiliki visi untuk menjadi lembaga akreditasi terbaik yang diakui secara nasional dan internasional dalam program studi ekonomi, manajemen, bisnis, dan akuntansi.

Untuk mencapai visi tersebut, LAM EMBA mengusulkan akreditasi berbasis digital, dengan pendekatan non-generic, atau penilaian khusus untuk penjaminan mutu empat program studi di bawahnya. LAMEMBA menekankan perbaikan program studi secara terus-menerus, atau continuous quality improvement, bukan hanya menjelang akreditasi.

LAM Kependidikan

Di Indonesia, saat ini terdapat 1.578 Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan dengan 5.883 Prodi dalam bidang pendidikan. Program studi dalam rumpun kependidikan tersebut merupakan program studi terbanyak jika dibandingkan dengan program studi bidang keahlian lainnya.

LAM Kependidikan hadir untuk menghasilkan guru profesional sejati, atau guru yang berdedikasi, tangguh, dan berkarakter, melalui penjaminan mutu pendidikan tinggi dalam bidang pendidikan.

LAM Kependidikan sendiri diprakarsai oleh Asosiasi Profesi Keilmuan dan Pengguna, maupun Asosiasi Kelembagaan Pendukung. LAM Kependidikan memiliki harapan mampu mendukung pendidikan Indonesia lebih berkualitas, sebab pendidik, adalah penggerak utama generasi masa depan bangsa.

IABEE

Indonesia Accreditation Board for Engineering Education (IABEE), hadir sebagai perintis dan stimulator percepatan peningkatan mutu pendidikan tinggi teknik di Indonesia. IABEE bertujuan untuk menjaga mutu dan capaian profesi insinyur agar selaras dengan tuntutan  dan persaingan di dunia kerja.

IABEE sendiri sebenarnya telah diakui di Indonesia oleh Kemenristekdikti sejak 2019, sebagai badan yang bertanggungjawab terhadap akreditasi program-program studi yang memberikan gelar sarjana akademik di bidang teknik dan computing. Sampai tahun 2019, IABEE telah mengakreditasi 32 program studi di sepuluh perguruan tinggi di Indonesia.

IABEE dibentuk dengan pembinaan oleh JABEE (Japan Accreditation Board for Engineering Education), yang telah berstatus sebagai penandatangan Washington Accord, yakni perjanjian multilateral yang mengatur kesetaraan berbagai lembaga akreditasi mandiri dari mancanegara untuk program-program studi bidang keteknikan. Saat ini, Washington Accord beranggotakan 20 negara signatory, seperti Amerika Serikat, Inggris, Irlandia, Australia, New Zealand, Afrika Selatan, Rusia, Jepang, China, India, Turki, Hong Kong, Taiwan, dan Malaysia. (HKLI/ MFR dan ABHI)

Sumber: Ristekdikti