Seluruh pimpinan perguruan tinggi harus bisa mencetak lulusan mahasiswanya menjadi entrepreneur (pengusaha).
Pernyataan itu disampaikan Direktur SBM ITB Kampus Jakarta, Yudo Anggoro dalam acara Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP) Batch III, seperti diberitakan Kamis (18/11/2021).
“Ini demi menjawab tantangan masalah kewirausahaan di Indonesia. Jadi pendidikan kewirausahaan harus ditanamkan di perguruan tinggi,” jelas dia.
Dia menyatakan, struktur ekonomi negeri ini masih didominasi oleh kalangan usaha kecil dan menengah (UKM) di sektor informal yang mendukung perekonomian dan menciptakan banyak lapangan kerja.
Jadi, sebut dia, saat UKM mengalami kolaps, seperti yang terjadi di pandemi Covid-19 saat ini, maka berdampak ke ekonomi Indonesia.
Untuk itu, dia berharap perguruan tinggi bisa menciptakan pengusaha lewat kurikulum yang dibangun setiap kampus.
Dia menyambut gembira program Kampus Merdeka yang sedang dijalankan Kemendikbud Ristek.
Hal itu akan memberi kebebasan bagi mahasiswa untuk menjadi wirausaha.
“Demi mencetak pengusaha, perlu kurikulum yang kreatif. Dengan tujuan agar bisa meningkatkan jumlah entrepreneur,” tegas dia.
Tak lupa, Yudo menyebut, youth unemployment atau pengangguran muda harus diwaspadai di masa saat ini.
Sebab, mereka memiliki tenaga yang banyak, tapi tidak memiliki pekerjaan yang akhirnya bisa berbahaya, seperti melakukan kriminal.
“Dengan entrepreneur kita bisa meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat. Itu yang harus ditingkatkan, tapi dengan teknologi yang lebih baik, agar pendapatan bisa meningkat,” jelas dia.
Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi (Dirjen Dikti Ristek) Kemendikbud Ristek, Prof. Nizam pernah mengatakan, lulusan perguruan tinggi tidak perlu khawatir saat menganggur atau tidak punya pekerjaan, asalkan bisa berwirausaha (jadi pengusaha).
“Mahasiswa dengan berwirausaha bisa menjadi insan kreatif tanpa harus kehilangan gelar sarjananya,” ungkap dia.
Menurut dia, kreativitas sangat perlu diberikan perguruan tinggi kepada mahasiswanya, baik di tingkat internasional maupun nasional.
“Sehingga mahasiswa bisa menyiapkan diri menjadi insan insan kreatif (pengusaha), tanpa harus kehilangan gelar sarjananya,” ujar Nizam.
Lewat Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI) Expo XII 2021, dia berharap mahasiswa bisa memperkuat semangat untuk berwirausaha, agar bisa menjadi pengusaha. Salah satunya di bidang startup (perusahaan rintisan)
Sumber : Kompas.com