Sempat Terkendala, Kemendikbudristek Pastikan Pencairan Dana Merdeka Belajar Kampus Merdeka Diteruskan di 2022


Pencairan dana bagi mahasiswa yang mengikuti Program Merdeka Belajar Kampus Merdeka terkendala. Akan tetapi, Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, memastikan pendanaan bagi peserta program tersebut akan berlanjut pada tahun 2022.

Plt. Dirjen Dikti, Riset dan Teknologi, Nizam mengatakan, program-program Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang didanai oleh Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) memungkinkan mahasiswa pesertanya serta mentor perusahaan dan dosen pendamping mendapatkan dukungan uang saku, biaya hidup, atau honor selagi menjalankan kegiatan. Dukungan tersebut berasal dari anggaran negara.

“Karenanya, sebagai syarat pencairan, akuntabilitas informasi dari peserta dan proses pencairan itu sendiri sangat penting untuk dijaga,” ujarnya dalam keterangan pers pada 27 Desember 2021.

Menurutnya, masih ada kendala terkait syarat tersebut yang berakibat kepada pencairan dana. Sampai dengan Desember 2021, ujarnya, sekitar 1.100 mahasiswa Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), 1.000 mahasiswa Kampus Mengajar (KM), dan 780 mahasiswa Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) masih terkendala kelengkapan dokumennya.

Begitu juga sekitar 600 mentor MSIB, 450 dosen pembimbing lapangan KM, dan 180 pendamping PMM.

Menurut Nizam, sejak Oktober 2021, Kemendikbudristek dan LPDP bekerja ekstra keras untuk menghubungi satu per satu peserta, mentor, dosen pembimbing lapangan, dan pendamping yang belum melengkapi informasi sebagai syarat pencairan.

“Saya menyampaikan apresiasi kepada seluruh mitra, mentor, dan juga dosen yang telah bekerjasama dan mendampingi para mahasiswa dalam menimba pengalaman melalui program-program ini,” tuturnya.

Kepada para mahasiswa yang telah mengikuti program ini, ia mengucapkan selamat dan apresiasi atas kesabarannya. “Kami mohon maaf atas berbagai kendala dan keterlambatan dalam pemenuhan hak mahasiswa dan mitra, perlu diingat merupakan tanggung jawab kami bahwa semua pihak akan mendapatkan pembayaran yang menjadi haknya,” tuturnya.

Bagi yang belum mendapatkan pembayaran sepenuhnya, ia menyatakan, tidak usah khawatir, karena pencairan kegiatan tahun 2021 masih akan diteruskan di tahun 2022 sampai semuanya selesai. “Tidak ada yang haknya tidak dipenuhi,” ujar Nizam.

Nizam menjelaskan bahwa berbagai program yang diberikan oleh negara ini tujuannya agar mahasiswa dapat fokus dan bersemangat mencari pengalaman, ilmu baru, dan kompetensi untuk berjejaring. “Banyak sekali testimoni positif yang kami terima. Kami berterima kasih kepada para peserta Merdeka Belajar Kampus Merdeka yang telah memanfaatkan kesempatan ini sebaik-baiknya. Saya berharap pengalaman berharga yang diperoleh dari mengikuti program ini akan betul-betul menjadi bekal di masa depan,” ujar Nizam.

Erwan Cerentio, salah satu mahasiswa peserta MSIB, yang mendapatkan kesempatan magang di salah satu perusahaan telekomunikasi ternama menyatakan, harapannya terhadap program dari Kemendikbudristek terrsebut.

“Persiapan dan fasilitas yang diberikan program ini sangat membantu Erwan,” tuturnya.

Lebih lanjut, dirinya mengatakan bahwa kesempatan mengikuti program MSIB sangat baik bagi mahasiswa. “Saya mendapatkan kesempatan terbaik untuk bereksplorasi dan bereksperimen. Ini adalah tiga bulan paling berharga bagi Erwan. Sulit membayangkan mahasiswa bisa bertahan di dunia profesional nantinya tanpa ada kesempatan ini,” ujar Erwan yang berkuliah di Universitas Gadjah Mada.

Sumber : pikiran-rakyat.com