Siswa Tewas! Pengamat Pendidikan: Layanan Publik Masih Amburadul


 

m.-rizal-hasibuan-1foto: M.Rizal Hasibuan

Medan, – Terkait kasus kecelakaan beruntun yang menewaskan seorang pelajar MTS Al Washliyah Tembung yang diduga karena menggantung saat naik angkot di Jalan Besar Tembung, beberapa hari yang lalu, terus menuai penyesalan.

Pengamat Pendidikan Kota Medan, M. Rizal Hasibuan menilai bahwa saat ini layanan publik di Medan, masih amburadul, salah satunya layanan publik di dunia pendidikan.

“Saya menilai tewasnya seorang pelajar yang menjadi korban kecelakaan beruntun di Tembung kemarin, itu sudah menjadi bukti bahwa fungsi dari sistem atau aturan itu tidak berjalan, memang saya lihat di beberapa tempat banyak pelajar yang kalau sudah pulang sekolah maupun pergi ke sekolah selalu ada yang menggantung di angkot bahkan sampai naik diatas angkot, inikan mencerminkan karakter pendidikan yang buruk untuk kita,” tutur Rizal saat berbincang dengan Waspada Online, Kamis (27/7).

“Dan kalau ini sudah terjadi siapa yang disalahkan? Yaitu sistem yang tidak berjalan, memang kita tidak pernah tahu kecelakaan atau musibah seseorang itu kapan terjadi, tetapi setidaknya kita bisa mencegah, melalui apa? Patuhi aturan dan taat terhadap sistem yang sudah di tentukan, salah satunya adalah memperbaiki layanan publik yang menurut layanan publik yang menurut saya masih kacau, baik untuk layanan masyarakat umum maupun khusus untuk pelajar,” terangnya.

Karena itu, ini menjadi PR buat pemerintah dan dinas terkait untuk lebih memperhatikan dan memperbaiki sistem salah satunya adalah layanan publik yang masih amburadul.

“Memang ini sulit untuk diterapkan di masyarakat yang masih belum bisa menaati peraturan, dan banyak yang masih melanggar, sehingga sistem itu harus berjalan dan diterapkan,” ujarnya.

Rizal menambahkan, disini peran guru juga harus kuat dalam memberikan himbauan dan nasihat-nasihat kepada anak muridnya saat menggunakan jasa transportasi setidaknya mereka paham terhadap aturan bertransportasi.

“Saya berharap agar kejadian ini tidak terulang lagi, walaupun kita tidak pernah tahu naas dan takdir seseorang, tapi kita berusaha mencegah,” tutupnya. (wol/Eko/data2)

sumber: http://waspada.co.id/medan/siswa-tewas-pengamat-layanan-publik-masih-amburadul/