Pendidikan tinggi merupakan salah kunci dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) suatu negara, pemerintah mengemban tanggung jawab besar untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi untuk seluruh anak bangsa dari Sabang sampai Merauke.
Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan jumlah perguruan tinggi di beberapa wilayah di Indonesia seperti Papua dan Papua Barat masih terbatas. Oleh karena itu Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) merupakan salah satu solusi tepat untuk meningkatkan akses pendidikan tinggi di daerah tersebut.
“Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Tinggi Indonesia baru pada angka 31,5%, dengan skema peningkatan akses secara konvensional, rata-rata peningkatan APK hanya 0,5% per tahun. Dengan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ), APK akan meningkat lebih signifikan. Tahun 2022-2023 saya optimis APK pendidikan tinggi bisa di angka 40%,” jelas Menteri Nasir dalam siaran persnya, Jumat (9/3/2018).
Ia mengingatkan agar proses pembelajaran dengan sistem PJJ tidak boleh melupakan kualitas. Baik perguruan tinggi negeri maupun swasta dapat menjalankan program PJJ sesuai dengan peraturan yang ditetapkan oleh Kemristekdikti. Kopertis memiliki tugas pembinaan terhadap perguruan tinggi swasta yang ingin mengembangkan PJJ di kampus mereka.
“Perguruan tinggi yang belum memiliki program jarak jauh dapat belajar dari perguruan tinggi yang sudah memiliki program tersebut,” imbuhnya.
Pembelajaran Jarak Jauh dengan proses pembelajaran daring sangat membutuhkan dukungan infrastruktur jaringan internet yang baik. Ia telah meminta dukungan dari PT. Telkom untuk meningkatkan jaringan internet di perguruan tinggi wilayah Papua dan Papua Barat agar tidak tertinggal dari perguruan tinggi di pulau Jawa.
Kedepannya diharapkan program pembelajaran daring tersebut dapat berguna untuk meningkatkan kualitas pendidikan suatu PT dalam menghadapi persaingan secara global.
Pada kesempatan itu, ia kembali mengingatkan pimpinan perguruan tinggi untuk meningkatkan kualitas institusinya yang dapat diukur dari akreditasinya. Tren meningkatnya akreditasi perguruan tinggi swasta di sambut dengan baik oleh Menteri Nasir. Saat ini sudah ada 27 PTS dengan akreditasi A di bawah binaan Kemristekdikti.
“Pendampingan terus dilakukan agar PT terakreditasi A lebih merata, dan tidak hanya berkonsentrasi di pulau jawa”, tutup Nasir.
Sumber: Okezone