Pembangunan gedung tiga Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam diharapkan tingkatkan mutu pendidikan di kampus tersebut.
Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Menristekdikti) Mohamad Nasir melakukan peletakan batu pertama pembangunan gedung tiga fakultas 7 in 1 Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) Darussalam Banda Aceh yang menggunakan dana The Saudi Fund for Development (SFD) sebesar Rp314,7 miliar.
Menurut M.Nasir, proyek ini telah didanai SFD melalui Loan Nomor 9/612 bukan cuma-cuma, maka Pak Rektor ini gunakan sebaik-baiknya untuk memajukan Unsyiah agar menjadi universitas kelas dunia. Proyek 7 in 1 pertama yang dilakukan di Indonesia, sehingga ia berharap dapat berlanjut ke universitas lain mengingat ada pula proyek 4 in 1. Karena itu, dirinya meminta agar pelaksanaan proyek bisa dilakukan dengan transparan.
Sedangkan untuk Unsyiah, ia berharap mampu mendukung pengembangan keanekaragaman hayati di bagian barat Indonesia sekaligus kekayaan laut di Aceh.
Sementara itu, Duta Besar Arab Saudi Osama bin Mohammed Abdullah Al Shuaibi mengatakan ini adalah satu upaya serius dari Pemerintah maupun universitas meningkatkan Pendidikan Tingginya. Kerajaan Arab Saudi juga berkomitmen besar membantu pengembangan pendidikan tinggi terutama teknologi dan inovasi di Aceh.
“Perhatian kami ke Aceh untuk memberi tahu pada masyarakat Aceh bahwa ikatan kita tidak hanya saat ini tapi jauh sebelum ini,” ujar Osaman saat melakukan peletakan batu pertama atau “ground breaking” di Unsyiah, Banda Aceh, Senin, (15/04/2017).
Osaman menambahkan, pengembangan pendidikan tinggi di Aceh mendapat perhatian Kerajaan Arab Saudi hingga Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz.
Rektor Unsyiah Prof Samsul Rizal mengatakan gedung adalah benda mati yang tergantung siapa yang menggunakannya. Harapannya saat pembangunan selesai semangat dan komitmen tetap terpelihara untuk meningkatkan pelayanan pendidikan.
Dalam proyek senilai Rp314,7 miliar ini, Unsyiah akan membangun tiga gedung baru dengan total luas sekitar 30.000 meter, yang terdiri atas gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH) dan Fakultas Kelautan dan Perikanan (FKP).
Pembangunan seluruh gedung tersebut direncanakan akan berlangsung selama 17 bulan dan diharapkan selesai pada akhir 2018. Proyek 7 in 1 ini merupakan dukungan terhadap pengembangan pendidikan tinggi yang didanai oleh Islamic Development Bank (IDB) bersama Saudi Fund for Development dan di bawah koordinasi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi (Belmawa Kemristekdikti).