Wakil Dubes RI Tokyo Promosi Kerja Sama Pendidikan dan Riset pada Mahasiswa Bunkyo Gakuin University


Upacara penerimaan mahasiswa baru di perguruan tinggi Jepang merupakan sebuah tradisi rutin yang digelar setiap tahun. Tradisi negeri sakura yang diberi nyugakushiki terbilang menarik, di mana mahasiswa baru diperlakukan layaknya tamu agung, disambut dengan gegap gempita dalam sebuah acara yang sangat spesial oleh sekolahnya. Acara disusun sangat rapi, mulai dari kegiatan formal sampai dengan hiburan menarik.

Hal ini disampaikan Atase Pendidikan dan Kebudayaan, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Tokyo, Yusli Wardiatno, ketika mendampingi Wakil Duta Besar RI untuk Jepang Tri Purnajaya menghadiri undangan Bunkyo Gakuin University (BGU), suatu perguruan tinggi di Tokyo, pada acara penerimaan mahasiswa baru di Tokyo Dome City Hall, yang menyajikan nyugakushiki, Sabtu (2/4).

Dalam acara penerimaan sekitar 460 mahasiswa tersebut, Wakil Dubes Tri disambut Rektor Takashi Sakurai dan memberikan pidato sambutan.  Dijelaskan Atdikbud Yusli, undangan ini merupakan lanjutan kerja sama antara KBRI Tokyo dengan BGU yang berkunjung ke KBRI Tokyo pada awal 2021 dan mengadakan acara Indonesian Embassy Goes to Campus di pertengahan tahun 2021.

Dalam sambutannya, Wakil Dubes RI di Tokyo mengucapkan selamat dan memberikan semangat kepada mahasiswa baru untuk terus mengasah kemampuan, mencari pengalaman, serta memperkaya kemampuan dan kompetensi pelengkap agar siap memasuki dunia kerja selepas lulus. Di samping itu, Tri juga menjelaskan tentang Indonesia dan pentingnya hubungan Indonesia–Jepang.

“Kami bangga, bahwa di bawah program the Road of Eurasian Civilization, mahasiswa didorong untuk bepergian ke luar negeri dan mempelajari pengetahuan, orang, dan budaya baru di belahan dunia lain. Untuk itu, saya sampaikan saat ini bahwa Indonesia saat ini dapat menerima tamu dari negara lain selama memenuhi persyaratan kesehatan yang ditetapkan Pemerintah RI. Jadi, rencana kunjungan ke Indonesia dalam program yang sudah direncanakan bisa dilanjutkan,” ucap Tri.

Diungkapkan Atdikbud, sambutan Wakil Dubes merupakan kesempatan strategis guna mempromosikan Negara Indonesia di kalangan generasi muda. “Mahasiswa baru sebanyak 460 orang ini, umumnya belum terlalu mengenal Indonesia. Dengan informasi yang disampaikan Wakil Dubes, maka pemahaman akan posisi Indonesia dan Jepang sebagai negara sahabat yang saling menguatkan akan dipahami,” tutur Yusli.

Yusli juga meyakini bahwa Indonesia dan Jepang juga memiliki kesamaan dalam visi dan misi perdamaian dunia. “Di antara para mahasiswa ini, boleh jadi akan muncul pemimpin-pemimpin Jepang masa depan. Maka, pemahaman tentang Indonesia sangat penting bagi mereka,” terang Yusli.

Selain itu, Yusli juga menggunakan kesempatan ini untuk membicarakan kembali rencana BGU untuk bermitra dalam kerja sama akademik dan riset dengan universitas di Indonesia yang memiliki program studi bahasa Jepang. “Mereka juga akan membangun kerja sama khusus dengan Universitas Udayana terkait dengan upaya mengelola sampah plastik di pantai dan perairan laut di Bali,” ucap Yusli.