Wakil Presiden Ma’ruf Amin mengatakan, pendidikan tinggi merupakan faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Dalam hal ini, kampus harus menjadi lokomotif inovasi dalam pembangunan ekonomi.
“Pendidikan tinggi adalah faktor penentu pertumbuhan ekonomi jangka panjang, kemajuan teknologi, dan peningkatan keahlian praktis,” ucap Ma’ruf Amin dalam acara Wisuda Virtual Universitas Indonesia Program Sarjana dan Vokasi.
“Pendidikan tinggi menyediakan stok keahlian dan kompetensi yang akan meningkatkan produktivitas tenaga kerja. Ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi,” imbuhnya.
Menurut UNESCO, kata Ma’ruf, setiap pertumbuhan USD 1 yang diinvestasikan untuk pendidikan akan menghasilkan USD 10-14 terhadap perekonomian. Selain itu, diperkirakan pada tahun 2025 akan terjadi trasformasi besar-besaran yang diakibatkan oleh revolusi digital dengan dampak ekonomi per tahun mencapai USD 33 triliun.
Dalam posisi tersebut, Ma’ruf menegaskan bahwa pendidikan tinggi harus menyesuaikan diri untuk memenuhi tantangan yang ada. “Universitas harus mampu menjadi lokomotif inovasi sebagai katalisator pembangunan ekonomi di masa depan,” tegasnya.
Lebih lanjut Ma’ruf meminta pendidikan tinggi untuk bersiap menghadapi permasalahan bangsa yang semakin kompleks di masa yang akan datang. Salah satunya dengan mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten dan memiliki kemampuan dalam pemecahan masalah.
Pihaknya mendorong Universitas Indonesia (UI) untuk membekali mahasiswa dengan ilmu kewirausahaan. Selain dapat membekali kemampuan problem solving, kewirausahaan merupakan jalan menuju kesejahteraan.
“Pendidikan akademis tidak akan sempurna bila tidak dipadukan dengan karakter. Di dalamnya terkandung moralitas, kebenaran, kejujuran dan sikap tindak terhadap orang lain. Para mahasiswa juga mesti menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) dan sekaligus memilki iman dan takwa,” tambahnya.
Wisuda yang digelar oleh UI kali ini meluluskan sebanyak 4.175 wisudawan yang terdiri dari Program Pendidikan Vokasi, Program Sarjana Kelas Reguler, Kelas Paralel, Kelas Internasional, dan Kelas Ekstensi, Program Profesi, Spesialis, Magister dan Doktor.
Upacara wisuda virtual ini dipimpin oleh Rektor UI Ari Kuncoro. Dalam pidato sambutannya, Ari menyampaikan, UI berkomitmen dan terus merealisasikan visi dan misinya sebagai kampus terkemuka, yang toleran, inklusif, unggul, dan nyaman bagi seluruh warganya.
“Sebagai salah satu bukti perwujudan komitmen tersebut, awal tahun ini kita buka dengan kabar baik dari lembaga pemeringkatan dunia, Webometrics. Berdasarkan penilaian Webometrics, Indonesia menempati ranking 1 (satu) di Indonesia, posisi ke-9 di Asia Tenggara, dan peringkat 649 dunia. Kita masih memiliki banyak tantangan dan peluang untuk membenahi diri guna meningkatkan posisi UI termasuk dalam 5 terbaik di Asia Tenggara,” ujar Ari.
Selain itu, UI melakukan berbagai terobosan beradaptasi dengan cepat terhadap berbagai perubahan. Pada Semester Genap 2021/2022, UI membuka beberapa program studi baru. Untuk jenjang D4, di Program Pendidikan Vokasi dibuka program studi Fisioterapi, Terapi Okupasi, Manajemen Rekord dan Arsip, Bisnis Kreatif, Produksi Media, dan Manajemen Bisnis Pariwisata.
Pada jenjang S1, dibuka kelas Paralel untuk bidang studi Teknik Perkapalan, Teknik Komputer, dan Arsitektur Interior. Pada program magister dibuka program Manajemen Bencana di Sekolah Ilmu Lingkungan, Fisika Medis di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan tiga program magister baru di di Fakultas Teknik, yakni Perencanaan Wilayah dan Kota, Manajemen Integritas Material, dan Teknik Lingkungan.
“Dinamika itu membawa perubahan bagi Universitas Indonesia, yang tengah bertransformasi dari traditional university menuju entrepreneurial university. Entrepreneurial university menjadi semakin populer bagi universitas di dunia yang berorientasi pada riset,” kata Ari.
Sumber : detik.com